AFTERSUNSET dari Britpop ke New Wave Hingga Kembali Bersinar

JURNAL PERS

- Redaksi

Sabtu, 30 November 2024 - 04:12 WIB

50165 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung – Setelah lebih dari dua dekade dengan penuh dinamika, 2024 menjadi titik balik yang bersejarah bagi AFTERSUNSET. Para anggota inti grup band tersebut, yaitu : Gagan (bass dan vokal), Iweng (drum), Iwan (gitar), dan Herman (gitar) memutuskan untuk kembali bersatu, seperti disampaikan Gagan kepada awak media pada Sabtu (30/11/2024).

Gagan juga mengatakan, mengusung semangat baru dan bernostalgia akan era kejayaan musik 90-an, AFTERSUNSET langsung masuk ke dapur rekaman untuk membuat mini album terbaru yang mereka beri judul KITA ADALAH MEREKA !!!. Mini album tersebut mereka rilis pada 25/11/2024 di bawah label Mesin Waktu Record.

AFTERSUNSET merilis mini album KITA ADALAH MEREKA !!!. berisi empat lagu. Adapun judul dan nama penulis lagu-lagu tersebut : Hanya Waktu (Gagan Granadi), Fana (Iwan Sukma & Hendra Bagya N), Kita Adalah Mereka (Iwan Sukma & Hendra Bagya N), dan Yang Tersisa (Iwan Sukma, Herman Hidayat & Irwan Cahya Dharma). Keempat lagu tersebut mengusung esensi musik yang berakar pada gaya khas AFTERSUNSET, namun dikemas dengan kematangan musikal yang didapatkan dari perjalanan panjang mereka.

ADVERTISEMENT

banner

SCROLL TO RESUME CONTENT

AFTERSUNSET, band yang telah melintasi dua dekade perjalanan penuh warna, lahir pada 1 November 1997. Kala itu, band tersebut terbentuk dengan formasi awal yang solid: Iweng (drum), Herman (gitar), Uke (gitar), Gagan (bass), Boby (vokal), dan Aswin (keyboard). Dengan mengusung genre Britpop, nuansa musik yang hangat dan penuh emosi, mencuri perhatian penggemar lokal yang haus akan warna musik baru.

Pada tahun 1997 –1999, AFTERSUNSET sempat menikmati masa-masa awal yang penuh semangat. Namun, seperti banyak band lainnya, tantangan datang lebih cepat dari yang diharapkan. Pada tahun 1999, terjadi pergantian personel. Uke (gitar) digantikan oleh Iwan, sementara Boby (vokal) digantikan oleh Jawa/Hendra, yang sebelumnya Jawa/Hendra & Iwan adalah personil band New Market.

Sayangnya, formasi tersebut tak bertahan lama. Di tahun yang sama, Jawa/Hendra memutuskan untuk hengkang, dan posisinya digantikan oleh Dewa. Selain itu, Aswin (keyboard) digantikan oleh Rico. Pergantian personel tersebut juga membawa perubahan besar pada identitas musik mereka dari Britpop ke New Wave, sebuah genre yang lebih eksperimental dan berani.

Bongkar pasang personel dan masa sulit terus dialami AFTERSUNSET dari tahun 1999 – 2002. Namun, perjalanan AFTERSUNSET semakin dinamis. Rico (keyboard) digantikan oleh Ivan, hingga akhirnya band tersebut sempat tampil dalam formasi minimalis. Pada suatu masa, hanya tersisa Herman (gitar), Gagan (bass dan vokal), dan Iweng (drum & backing vokal). Hal tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan Iwan (gitar) yang saat itu jatuh sakit.

Momentum kebangkitan muncul pada 2001, ketika Ridwan (almarhum) bergabung sebagai vokalis. Kehadirannya membawa energi baru dan semangat yang segar bagi AFTERSUNSET. Namun, kebahagiaan tersebut juga hanya sementara. Pada 2002, Iwan dan Iweng memilih bergabung dengan manajemen Peterpan/Noah, Herman bergabung dengan New Eta band, Gagan bergabung bersama Caffeine band, sedangkan Ridwan melanjutkan karirnya bersama Sahara Band. Kondisi tersebut membuat AFTERSUNSET memasuki masa “tidur panjang”.

Seperti dijelaskan oleh Iweng, kembalinya AFTERSUNSET bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang persahabatan, komitmen, dan kecintaan terhadap seni. Band tersebut adalah bukti nyata bahwa meskipun waktu memisahkan, jiwa dan semangat sebuah band sejati tak pernah benar-benar padam.

“Dengan formasi terbaru dan karya-karya yang segar, AFTERSUNSET siap kembali menghiasi dunia musik. Kami membawa pesan bahwa setiap perjalanan, seberat apa pun, selalu menyimpan peluang untuk kembali bersinar, bahkan setelah matahari terbenam,” kata Iweng.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Berita Terkait

Sikapi RKUHAP, Prabu Foundation : Jangan Ada Lembaga Penegak Hukum Dengan Kewenangan Lebih Dari APH Lainnya
Gelar Seminar Nasional: LBH DPP LSM KOREK dan FH Unikom, Kritik Draft RKUHP Potensi Timbulkan Gesekan Antar Pancawangsa
Paguyuban Ikhwan Mandiri meresmikan lahan Perkebunan untuk mendukung Program Pemerintah
Exploring the Nutritional Benefits of Fruits in a Healthy and Balanced Diet

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:34 WIB

Publik Apresiasi Terobosan Menteri Impas Agus Adrianto Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Lapas

Sabtu, 26 April 2025 - 19:29 WIB

Pengamat: Prabowo Berpeluang Berduet dengan Puan untuk Hadapi Gibran di Pilpres 2029

Senin, 21 April 2025 - 14:49 WIB

EKONOM: DANANTARA UNTUK NEGERI

Rabu, 16 April 2025 - 21:19 WIB

Relawan Bara JP Hadir ke Solo Bela Jokowi, Terkait Rencana Aksi Polemik Ijazah

Sabtu, 22 Maret 2025 - 19:28 WIB

Telkomsel Bungkam Soal Dugaan KTP Ganda Seorang Direkturnya, CERI: Pekan Depan Kami Laporkan ke Polda Metro Jaya

Kamis, 20 Maret 2025 - 11:11 WIB

Dukungan Laskar Merah Putih kepada Pemerintahan Prabowo-Gibran, untuk Memberantas Korupsi dan Narkoba

Rabu, 19 Maret 2025 - 09:14 WIB

Kakanwil BPN Kepri Nurus Sholichin Dampingi Menko AHY, Menteri Iftitah Sulaiman dan Wamen Ossy Dermawan Dalam Penyerahan Sertipikat HM di Rempang Batam

Senin, 17 Februari 2025 - 03:54 WIB

Dilantik Sebagai Kepala Perwakilan BPK RI Kalimantan Barat, Sri Haryati: Siap Membangun Hubungan Dan Kerjasama Dengan Stakeholder

Berita Terbaru